Oleh
Yetty Fatri Dewi
Widyaiswara LPMP Jambi
Program belajar dari rumah merupakan kebijakan yang dikeluarkan oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan pada masa Pandemik Covid-19. Program belajar dari rumah diberlakukan untuk menjaga peserta didik dari penularan virus corona. Program belajar dari rumah merupakan program belajar jarak jauh. Program belajar jarak jauh merupakan program belajar dimana siswa dan guru tidak melaksanakan proses pembelajaran di ruang kelas. Program belajaran jarak jauh dapat dilakukan dengan tiga moda yaitu belajar dalam jaringan (Daring) atau online, belajar luar jaringan (Luring)/offline, dan belajar secara kombinasi (gabungan Daring dan Luring). Pembelajaran secara Daring maupun luring dapat dilakukan dengan dua metode yaitu secara Sinkron dan Asinkron.
Pembelajaran Daring secara Sinkron merupakan pembelajaran yang menggunakan jaringan internet dengan memanfaatkan sebuah aplikasi dimana guru dan peserta didik berkomunikasi pada waktu yang bersamaan tanpa jeda. Misalnya guru melakukan pembelajaran menggunakan zoom Meeting . Berdasarkan waktu yang telah ditetapkan, semua peserta didik mengikuti pembelajaran yang dilakukan oleh guru pada saat zoom meeting berlangsung. Sedangkan pembelajaran Daring secara Asinkron merupakan pembelajaran yang menggunakan jaringan internet dan memanfaatkan satu aplikasi dimana guru dan peserta didik berkomunikasi dalam waktu yang tidak sama atau ada jeda komunikasi yang terjadi antara guru dan peserta didik. Misalnya guru menggunakan aplikasi google classroom untuk mengunggah materi ataupun tugas untuk dikerjakan oleh peserta didik dengan memberikan batas waktu pengerjaannya.
Pembelajaran dari rumah secara Luring (Luar Jaringan) merupakan moda pembelajaran yang dilakukan oleh guru dan peserta didik tanpa menggunakan jaringan internet. Pada masa pandemi Covid-19 pembelajaran luring yang digunakan adalah pembelajaran Luring secara Asinkron. misalnya peserta didik bisa memanfaatkan media TVRI untuk melakukan proses pembelajaran dimana di siaran TVRI sudah disiapkan materi belajar khusus untuk siswa.
Pembelajaran dari rumah menggunakan moda kombinasi merupakan proses pembelajaran yang dilakukan oleh guru dan peserta didik dengan menggabungkan antara moda pembelajaran Daring dan Luring. misalnya guru mengirim pesan kepada peserta didik melalui grup WA untuk menyimak materi yang akan disampaikan di TVRI dan mengirimkan daftar tugas yang harus dikerjakan oleh peserta didik. P eserta didik menonton TVRI dan mengerjakan tugas yang diberikan guru serta mengirimkan tugas kepada guru via WA Grup.
Guru dalam melaksanakan program belajar dari rumah harus mampu untuk menentukan model pembelajaran yang tepat. Model pembelajaran yang merangkul kondisi semua peserta didik. K etika seorang guru menentukan model pembelajaran yang akan digunakan dalam program belajar jarak jauh, maka guru harus memastikan model pembelajaran tersebut dapat melibatkan semua peserta didik. Guru dapat mengembangkan berbagai macam model pembelajaran yang bermakna dari rumah.
Salah satu moda yang dapat diterapkan dalam program belajar dari rumah adalah moda belajar dalam jaringan (DARING). Guru harus mampu mengembangkan model pembelajaran dalam jaringan yang akan dilakukan dengan memperhatikan berbagai hal antara lain posisi geografis peserta didik, kemampuan IT guru, ketersedian internet, sarana yang dimiliki dan kondisi sosial ekonomi orang tua.
Guru dalam mengembangkan model pembelajaran dalam jaringan harus memperhatikan kondisi geografis peserta didik. Model pembelajaran untuk peserta didik yang berada di pegunungan tidak bisa kita paksakan sama dengan model pembelajaran untuk peserta didik yang berada di dataran. Kita harus menyesuaikan dengan kondisi tempat tinggal peserta didik. Guru juga mengembangkan model pembelajaran dalam jaringan sesuai dengan kompetensi IT yang dimilikinya. Guru tidak dapat memaksa menggunakan IT yang tidak dikuasainya. Model pembelajaran daring yang dikembangkan sesuai dengan kemampuan guru menggunakan IT. Dalam mengembangkan model pembelajaran daring sarana yang berkaitan dengannya perlu diperhatikan. guru harus memikirkan strategi yang akan dilakukannya ketika tidak semua peserta didik mempunyai ponsel. Guru tidak bisa berlaku sama antara peserta didik. Untuk menjalankan pembelajaran daring yang paling penting adalah ketersediaan internet. Ketika mengembangkan model pembelajarannya yang akan digunakan guru harus terlebih dahulu melakukan pemantauan terhadap ketersedian internet yang dimiliki oleh peserta didik, jadi untuk guru tidak bisa mengembangkan model pembelajaran yang sama dengan guru yang lainnya.
Salah satu model pembelajaran daring yang dapat digunakan oleh guru yaitu Model Pembelajaran DaSiAsSi. Model pembelajaran ini merupakan model pembelajaran yang dikembangkan dimana pelaksanaannya mengombinasikan antara pembelajaran Daring sinkron dan asinkron. Guru harus menyiapkan aplikasi yang akan digunakan untuk melakukan pembelajaran. Guru dapat memodifikasi pembelajaran dengan beberapa aplikasi. Aplikasi yang dapat digunakan oleh guru dalam pembelajaran Daring antara lain Google Classroom, Microsoft 365 , Facebook, WhatsApp Grup, Edmodo, Moodle, Zoom, Google Meet, dan masih banyak aplikasi lainnya yang dapat digunakan oleh guru.
Model pembelajaran DaSi AsSi merupakan model pembelajaran melalui jaringan yang mengombinasikan moda Sinkron dan Asinkron. Model Pembelajaran DaSiAsSi terdiri dari tiga tahapan, yaitu Tahap 1. Pembelajaran melalui jaringan secara Sinkron (Guru dan Peserta Didik melakukan interaksi dan komunikasi secara langsung dalam waktu yang sama atau tanpa jeda), Tahap 2. Pembelajaran secara Asinkron (Guru dan Peserta Didik melakukan interaksi dan komunikasi tidak dalam waktu bersamaan atau adanya jeda waktu , danTahap 3. Pembelajaran secara Sinkron (Guru dan Peserta Didik melakukan interaksi dan komunikasi secara langsung dalam waktu yang sama atau tanpa jeda). Sebelum proses pelaksanaan pembelajaran dilakukan guru tetap harus melakukan persiapan. Berikut penjelasan setiap tahapan model pembelajaran DaSiAsSi.
Tabel 1. Tahapan Model Pembelajaran DaSiAsSi (Dalam Jaringan Sinkron,
Asinkron, dan Sinkron
Tahap |
Kegiatan |
Persiapan | 1. Guru menganalisis Kompetensi Dasar
2. Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran a. Guru menetapkan tujuan pembelajaran b. Guru menentukan metode dan media yang akan digunakan dalam pembelajaran c. Guru menyusun langkah-langkah kegiatan pembelajaran d. Guru menentukan teknik penilaian yang akan digunakan e. Guru menyusun instrumen penilaian yang akan digunakan secara daring |
Tahap 1. Pembelajaran Secara Sinkron | 1. Guru menjelaskan skenario pembelajaran yang akan dilakukan
2. Guru Memaparkan materi pembelajaran 3. Peserta didik diberi kesempatan untuk bertanya dan mengemukakan pendapatnya terkait dengan materi pembelajaran yang telah diberikan 4. Guru Menjelaskan tindak lanjut dari pembelajaran (Tugas atau materi/jadwal pembelajaran Daring Asinkron)
|
Tahap 2. Pembelajaran secara Asikron | 1. Peserda Didik belajar mandiri melalui bahan yang sudah diberikan oleh guru pada aplikasi yang telah disiapkan
2. Guru melakukan pemantaun terhadap proses pembelajaran mandiri peserta didik secara daring 3. Peserta didik melaporkan apa yang telah dipelajari sesuai dengan instruksi yang diberikan guru 4. Guru memberi umpan balik terhadap kegiatan siswa dan instruksi untuk kegiatan berikutnya
|
Tahap 3. Pembelajaran secara Sinkron | 1. Guru mereview pembelajaran yang telah dilakukan peserta didik
2. Guru memberi kesempatan kepada peserta didik untuk berdiskusi materi yg belum dipahami 3. Peserta didik diberi kesempatan merefleksi pembelajaran 4. Guru memberi umpan balik terhadap pembelajaran yang dilakukan 5. Guru Memberi Instruksi untuk pembelajaran berikutnya
|
Guru dapat menentukan aplikasi yang akan digunakan pada setiap tahapan pada Model Pembelajaran DaSiAsSi. Penentuan aplikasi yang akan digunakan oleh guru berdasarkan karakteristik siswa. Guru dapat menggunakan aplikasi yang berbeda dalam melaksanakan pembelajaran dengan model pembelajaran DaSiAsSi. Berikut beberapa contoh rancanganpembelajaran dengan model pembelajaran DaSiAsSi.
Contoh 1.
Tabel 2. Model Pembelajaran DaSiAsSi melalui Siaran Langsung FB. Google Classroom dan Google Meet
SENIN | SELASA | RABU | KAMIS | JUMAT | SABTU |
Daring Sinkron (Siaran Langsung Facebook) | Daring Asinkron (Google Classroom) | Daring Sinkron (Google Meet) |
Contoh 2.
Tabel 3. Model Pembelajaran DaSiAsSi melalui Zoom Meeting, dan Google Clasroom
SENIN | SELASA | RABU | KAMIS | JUMAT | SABTU |
DaringSinkron (ZOOM MEETING) | Daring Ansinkron (Google Classroom) | DaringSinkron (ZOOM MEETING)
|
Contoh 3.
Tabel 4. Model Pembelajaran DaSiAsSi melalui WA Grup
SENIN | SELASA | RABU | KAMIS | JUMAT | SABTU |
Daring Sinkron (WAGrup) | Daring sinkron (WA Grup) | Daring Sinkron (WAGrup)
|
Bebas |
Model Pembelajaran DaSiAsSi tidak hanya dapat digunakan oleh guru tapi juga dapat digunakan oleh semua pihak yang melaksanakan proses pembelajaran menggunakan jaringan. Salah satu instansi yang dapat menggunakan model pembelajaran DaSiAsSi adalah LPMP . LPMP dapa t menggunakan model pembelajar an DaSiAsSi dalam melakukan pendampingan secara daring dengan PTK yang ada di satuan pendidikan. Melalui pembelajaran DaSiAsSi yang dirancang sedemikian rupa diharapkan kualitas pembelajaran yang dilakukan semakin baik yang ditandai dengan meningkatnya hasil belajar siswa dari aspek pengetahuan, keterampilan dan sikap
Selamat Bagus tulisannya, kalau dieksplore lebih mendalam akan menghasilkan ide pembelajaran daring yang efisien dan efektif
Baik, terima kasih, semoga dapat di eksplore lagi